Malioboro - Ada banyak sekali tempat nongkrong di Jogja yang bisa Anda kunjungi bersama keluarga atau sahabat. Salah satunya tentu saja Malioboro. Siapa yang tidak kenal Malioboro? Ketenaran Malioboro membuat lokasi ini seperti lokasi wajib dikunjungi bagi wisatawan yang berlibur ke Jogja.
Selain cuci mata sembari membeli oleh-oleh untuk pulang nanti, Anda pun bisa nongkrong sambil menikmati keramaian yang ada. Malioboro sendiri dulunya tidak ramai seperti sekarang. Dulu, kawasan ini hanyalah jalan biasa untuk menuju ke Keraton, Benteng Vredeburg atau Pasar Biringharjo.
Asal mula penamaan Malioboro juga ada dua versi. Ada yang menyatakan bahwa Malioboro diambil dari bahasa sansekerta yang artinya karangan bunga. Ada pula yang menyatakan bahwa Malioboro adalah nama yang diberikan oleh orang Inggris bernama Marlborough.
Hampir semua kerajinan khas Jogja bisa ditemukan di kawasan Malioboro. Anda bisa membeli blangkon, kaos khas Jogja, batik, sandal, termasuk makanan di sini. Harganya relatif terjangkau dan masih bisa ditawar. Tidak salah pula jika Anda memilih Malioboro sebagai tempat nongkrong di Jogja selama beberapa jam. Pasalnya, di kawasan ini juga banyak sekali pedagang kaki lima yang menawarkan berbagai menu kuliner khas.
Misalnya saja, Anda bisa memilih salah satu warung di kawasan Malioboro yang menjual makanan khas Jogja, gudeg. Di musim kemarau, Jogja juga sedikit panas. Tapi, Anda tidak perlu khawatir karena saat haus Anda pun bisa langsung memesan minuman khas. Minuman tersebut adalah es dawet. Keistimewaan dari dawet ini bukan hanya cita rasa dawetnya yang lembut saja tetapi juga manis alami dari gula jawa. Saat meneguk es dawet akan terasa gurih dan legit bahkan dawet bisa jadi minuman yang mengenyangkan.
Setelah nongkrong, cobalah untuk berkeliling di kawasan Malioboro. Jalan kaki bisa menjadi pilihan utama agar bisa menikmati kawasan ini secara maksimal. Namun, jika dirasa terlalu luas maka pilih saja delman atau becak. Alat transportasi umum tradisional ini bisa menjadi pilihan untuk mengelilingi Malioboro.
Tempat nongkrong di Jogja ini bisa membuat Anda betah karena para pengunjung akan dihibur dengan musik gamelan khas Jawa. Jika ingin merasakan sensasi yang berbeda, coba kunjungi Malioboro di malam hari. Pada malam hari tempat nongkrong di Jogja ini dipenuhi angkringan.
Budaya minum kopi sambil lesehan dan bercengkrama memang tidak bisa dilepaskan dari masyarakat Jogja. Letak kawasan ini ada di sepanjang Jalan Malioboro. Tidak ada tiket masuk karena kawasan ini adalah jalan raya tapi ada baiknya tetap membawa uang yang cukup karena biasanya Anda tidak akan tahan untuk berbelanja. Intinya, Malioboro adalah pilihan yang tepat bagi Anda yang tidak hanya sekedar ingin nongkrong tempat juga ingin berjalan-jalan dan berbelanja sambil menikmati keindahan kota Jogja.
Selain cuci mata sembari membeli oleh-oleh untuk pulang nanti, Anda pun bisa nongkrong sambil menikmati keramaian yang ada. Malioboro sendiri dulunya tidak ramai seperti sekarang. Dulu, kawasan ini hanyalah jalan biasa untuk menuju ke Keraton, Benteng Vredeburg atau Pasar Biringharjo.
Asal mula penamaan Malioboro juga ada dua versi. Ada yang menyatakan bahwa Malioboro diambil dari bahasa sansekerta yang artinya karangan bunga. Ada pula yang menyatakan bahwa Malioboro adalah nama yang diberikan oleh orang Inggris bernama Marlborough.
Hampir semua kerajinan khas Jogja bisa ditemukan di kawasan Malioboro. Anda bisa membeli blangkon, kaos khas Jogja, batik, sandal, termasuk makanan di sini. Harganya relatif terjangkau dan masih bisa ditawar. Tidak salah pula jika Anda memilih Malioboro sebagai tempat nongkrong di Jogja selama beberapa jam. Pasalnya, di kawasan ini juga banyak sekali pedagang kaki lima yang menawarkan berbagai menu kuliner khas.
Misalnya saja, Anda bisa memilih salah satu warung di kawasan Malioboro yang menjual makanan khas Jogja, gudeg. Di musim kemarau, Jogja juga sedikit panas. Tapi, Anda tidak perlu khawatir karena saat haus Anda pun bisa langsung memesan minuman khas. Minuman tersebut adalah es dawet. Keistimewaan dari dawet ini bukan hanya cita rasa dawetnya yang lembut saja tetapi juga manis alami dari gula jawa. Saat meneguk es dawet akan terasa gurih dan legit bahkan dawet bisa jadi minuman yang mengenyangkan.
Setelah nongkrong, cobalah untuk berkeliling di kawasan Malioboro. Jalan kaki bisa menjadi pilihan utama agar bisa menikmati kawasan ini secara maksimal. Namun, jika dirasa terlalu luas maka pilih saja delman atau becak. Alat transportasi umum tradisional ini bisa menjadi pilihan untuk mengelilingi Malioboro.
Tempat nongkrong di Jogja ini bisa membuat Anda betah karena para pengunjung akan dihibur dengan musik gamelan khas Jawa. Jika ingin merasakan sensasi yang berbeda, coba kunjungi Malioboro di malam hari. Pada malam hari tempat nongkrong di Jogja ini dipenuhi angkringan.
Budaya minum kopi sambil lesehan dan bercengkrama memang tidak bisa dilepaskan dari masyarakat Jogja. Letak kawasan ini ada di sepanjang Jalan Malioboro. Tidak ada tiket masuk karena kawasan ini adalah jalan raya tapi ada baiknya tetap membawa uang yang cukup karena biasanya Anda tidak akan tahan untuk berbelanja. Intinya, Malioboro adalah pilihan yang tepat bagi Anda yang tidak hanya sekedar ingin nongkrong tempat juga ingin berjalan-jalan dan berbelanja sambil menikmati keindahan kota Jogja.