Wisata Pantai Ketingan - Sidoarjo adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur yang terkenal karena lumpur lapindonya. Peristiwa yang banyak menimbulkan kerugian materiil ini, menjadi perhatian tidak hanya Indonesia tetapi juga mancanegara. Tetapi terlepas dari masalah lumpur yang sangat meresahkan warga masyarakat ini, ternyata Sidoarjo juga mempunyai tempat wisata yang patut untuk dibanggakan.
Tempat wisata di Sidoarjo yang perlu anda ketahui adalah, Pantai Ketingan. Pantai Kepetingan atau Pantai Ketingan Sidoarjo ini, terletak di Dusun Ketingan, Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.
Pantai Ketingan Sidoarjo sendiri merupakan muara dari sungai-sungai yang ada di Sidoarjo. Pantai Ketingan Sidoarjo dikelilingi oleh tambak, tumbuhan mangrove, serta hutan pantai. Pantai ini cukup sulit untuk dijangkau karena letaknya yang cukup terpencil. Akses menuju Pantai Ketingan juga cukup sulit, karena letaknya yang kurang strategis.
Sebenarnya bila ingin melewati jalur darat, bisa menggunakan sepeda motor. Tetapi ini cukup berbahaya, apalagi pada saat musim hujan. Itu dikarenakan jalannya yang masih berlumpur, dan sangat licin jadi sangat mustahil untuk bisa dilalui. Pantai Ketingan Sidoarjo memang belum begitu diketahui oleh masyarakat, terutama oleh masyarakat Sidorajo. Karena selain akses jalan yang menuju Pantai Ketingan Sidoarjo juga sangat sulit, pantai ini juga terletak di desa kecil yang tidak mempunyai desa-desa tetangga.
Pantai Ketingan Sidoarjo bukannya tidak pernah dikunjungi oleh wisatawan. Karena pada saat-saat tertentu, Pantai Ketingan Sidoarjo menjadi tempat yang ramai dikunjungi oleh wisatawan yang ingin melihat tradisi nyadran. Tradisi Nyadran di Pantai Ketingan Sidoarjo terjadi 2 kali dalam setahun, yaitu pada bulan Ramadhan dan bulan Maulid. Ritual nyadran ini bertujuan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan, serta sebagai wujud syukur masyarakat setempat akan karunia yang diberikan Tuhan YME atas melimpahnya hasil tangkapan ikan para nelayan.
Acara nyadran sendiri dimulai pada pagi hari. Masyarakat yang tinggal di sekitar Pantai Ketingan Sidoarjo akan berduyun-duyun pergi menuju pantai. Peserta nyadran akan membawa sesaji yang berupa nasi tumpeng, serta sesaji yang lain yang diletakkan di perahu. Masyarakat biasanya pergi menggunakan perahu yang jumlahnya tidak sedikit, selama perjalanan perahu akan diiringi dengan suara gamelan.
Tidak hanya itu akan dinyanyikan juga tembang-tembang khas jawa, yang dinyanyikan oleh peserta nyadran dari atas perahu. Perahu-perahu ini akan pergi berziarah ke makam Putri Ayu Dewi Serdadu, yang letaknya di desa Kepetingan atau Ketingan. Konon menurut cerita masyarakat setempat, Putri Ayu Dewi Serdadu adalah ibunda dari Salah satu Wali Songo yaitu Sunan giri.
Menurut cerita Putri Ayu Dewi Serdadu kehilangan bayinya, dan mencari hingga ke tengah laut namun tidak berhasil menemukan bayinya tersebut. Dalam usaha pencariannya tersebut, Putri Ayu dewi Serdadu meninggal. Dan jasadnya dibawa oleh ikan-ikan keting ke daratan dan dimakamkan di desa ketingan tersebut.
Setelah berziarah, perahu-perahu tersebut akan berjalan menuju ke tengah laut. Tempat biasa mereka menangkap ikan, dan kemudian melarungkan atau menghanyutkan sesaji atau tumpeng yang dibawa di awal acara nyadran. Walaupun Pantai Ketingan Sidoarjo termasuk pantai yang belum begitu dikenal. Anda tidak akan kesulitan mencari tempat penginapan, yang letaknya tidak terlalu jauh dari Pantai Ketingan Sidoarjo.
source:www.teruskan.com |
Pantai Ketingan Sidoarjo sendiri merupakan muara dari sungai-sungai yang ada di Sidoarjo. Pantai Ketingan Sidoarjo dikelilingi oleh tambak, tumbuhan mangrove, serta hutan pantai. Pantai ini cukup sulit untuk dijangkau karena letaknya yang cukup terpencil. Akses menuju Pantai Ketingan juga cukup sulit, karena letaknya yang kurang strategis.
Lokasi Wisata Pantai Ketingan Sidoarjo
Pantai Ketingan Sidoarjo bisa ditempuh menggunakan perahu, yang bisa disewa dari para nelayan. Jalur yang bisa ditempuh yaitu dari Bluru Kidul atau Sidoarjo, menuju Balongdowo (Candi). Kemudian perjalanan akan dilanjutkan melewati Karanggayam (Sidoarjo), menuju Gisik Cemandi (Sedati), Kalanganyar (Sedati), dan baru sampai ke Pantai Ketingan Sidoarjo.Sebenarnya bila ingin melewati jalur darat, bisa menggunakan sepeda motor. Tetapi ini cukup berbahaya, apalagi pada saat musim hujan. Itu dikarenakan jalannya yang masih berlumpur, dan sangat licin jadi sangat mustahil untuk bisa dilalui. Pantai Ketingan Sidoarjo memang belum begitu diketahui oleh masyarakat, terutama oleh masyarakat Sidorajo. Karena selain akses jalan yang menuju Pantai Ketingan Sidoarjo juga sangat sulit, pantai ini juga terletak di desa kecil yang tidak mempunyai desa-desa tetangga.
Pantai Ketingan Sidoarjo bukannya tidak pernah dikunjungi oleh wisatawan. Karena pada saat-saat tertentu, Pantai Ketingan Sidoarjo menjadi tempat yang ramai dikunjungi oleh wisatawan yang ingin melihat tradisi nyadran. Tradisi Nyadran di Pantai Ketingan Sidoarjo terjadi 2 kali dalam setahun, yaitu pada bulan Ramadhan dan bulan Maulid. Ritual nyadran ini bertujuan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan, serta sebagai wujud syukur masyarakat setempat akan karunia yang diberikan Tuhan YME atas melimpahnya hasil tangkapan ikan para nelayan.
Acara nyadran sendiri dimulai pada pagi hari. Masyarakat yang tinggal di sekitar Pantai Ketingan Sidoarjo akan berduyun-duyun pergi menuju pantai. Peserta nyadran akan membawa sesaji yang berupa nasi tumpeng, serta sesaji yang lain yang diletakkan di perahu. Masyarakat biasanya pergi menggunakan perahu yang jumlahnya tidak sedikit, selama perjalanan perahu akan diiringi dengan suara gamelan.
Tidak hanya itu akan dinyanyikan juga tembang-tembang khas jawa, yang dinyanyikan oleh peserta nyadran dari atas perahu. Perahu-perahu ini akan pergi berziarah ke makam Putri Ayu Dewi Serdadu, yang letaknya di desa Kepetingan atau Ketingan. Konon menurut cerita masyarakat setempat, Putri Ayu Dewi Serdadu adalah ibunda dari Salah satu Wali Songo yaitu Sunan giri.
Menurut cerita Putri Ayu Dewi Serdadu kehilangan bayinya, dan mencari hingga ke tengah laut namun tidak berhasil menemukan bayinya tersebut. Dalam usaha pencariannya tersebut, Putri Ayu dewi Serdadu meninggal. Dan jasadnya dibawa oleh ikan-ikan keting ke daratan dan dimakamkan di desa ketingan tersebut.
Setelah berziarah, perahu-perahu tersebut akan berjalan menuju ke tengah laut. Tempat biasa mereka menangkap ikan, dan kemudian melarungkan atau menghanyutkan sesaji atau tumpeng yang dibawa di awal acara nyadran. Walaupun Pantai Ketingan Sidoarjo termasuk pantai yang belum begitu dikenal. Anda tidak akan kesulitan mencari tempat penginapan, yang letaknya tidak terlalu jauh dari Pantai Ketingan Sidoarjo.